Minggu, 11 November 2018

Makalah - Model-Model Komunikasi Dalam Pendidikan Dan Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari upaya peningkatan kualitas pendidikan yang sekarang ini sedang menjadi sorotan dan harapan banyak orang di Indonesia. Wujud dari proses pendidikan yang paling riil terjadi di lapangan dan bersentuhan langsung dengan sasaran adalah berupa kegiatan belajar mengajar pada tingkat satuan pendidikan. Kualitas kegiatan belajar mengajar atau sering disebut dengan proses pembelajaran tentu saja akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang output-nya berupa SDM.
Kegiatan pembelajaran merupakan proses transformasi pesan edukatif berupa materi belajar dari sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan tujuan agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta perubahan tingkah laku. Dengan demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat tergantung kepada efektifitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran tersebut.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar  belakang di atas, maka dapat kami rumuskan permasalahan yang akan dibahas didalam makalah ini, yaitu Apa saja model-model komunikasi yang efektif serta dapat diterapkan didalam pengembangan proses pembelajaran?
C.    Tujuan Penulisan
Sesuai dengan yang menjadi rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk dapat mengetahui dan dapat menerapkan model-model komunikasi pengembangan proses pembelajaran.


BAB II
PEMBAHASAN

Model-model komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran terbagi menjadi beberapa macam, yakni sebagai berikut:
A.    Model Komunikasi Mekanistik
Model komunikasi mekanistis terdiri dari one way communication (komunikasi satu arah) dan two way communication (komunikasi dua arah). Salah satu contoh model komunikasi mekanistis tipe one way communication adalah metode ceramah didalam proses pembelajaran. Yaitu guru menyampaikan materi dan peserta didik menyimaknya dengan baik. Didalam metode ini komunikan (peserta didik) akan bersikap pasif. Karena mereka hanya mendengar dan menghafal materi yang telah disampaikan oleh guru tersebut. Pada keterangan mengenai model mekanistis diatas, hal ini cenderung membuat pembelajaran menjadi kuarang efektif. Mengapa? Karena guru tidak peduli apakah pelajaran yang ia sampaikan diminati dan dibutuhkan oleh para peserta didiknya atau tidak. Untuk mensiasati hal ini, penguasaan materi dan metode penyampaian yang efektif dan menarik harus dimiliki oleh guru tersebut. Apabila guru ingin menggunakan metode ceramah, maka guru tersebut harus mengusai keterampilan-keterampilan sebagai berikut:
1.      Dalam menyampaikan materi, guru harus menguasai materi tersebut sebaik mungkin. Hindari membaca buku terlalu sering. Karena hal tersebut membuat peserta didik tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh sang guru.
2.       Show the best performance ketika tampil di depan kelas. Karena apabila guru memberikan representasi yang baik kepada peserta didiknya, maka para peserta didiknya itu akan menginterpretasi sang guru dengan baik. Begitupun sebaliknya. Guru yang memberikan representasi yang buruk, maka para peserta didiknya akan menginterpretasi yang kurang baik pula dari diri guru tersebut. Jadi, dalam hal ini pencitraan image positif dari seorang guru menjadi hal yang harus diperhatikan agar tujuan pembelajaran berhasil.
Komunikasi dua arah atau two ways communication adalah proses komunikasi dimana terjadi timbal balik (feedback) atau respon saat pesan dikirimkan oleh sumber atau pemberi pesan kepada penerima pesan. Jenis komunikasi ini berbanding terbalik dengan komunikasi satu arah, dimana kedua pihak berperan aktif saling berkesinambungan dan memberikan respon terhadap pesan yang dikirimkan satu sama lain. Komunikasi dua arah banyak ditemukan pada prakek komunikasi interpersonal atau antar pribadi maupun komunikasi kelompok.
Jika dilihat sekilas dan secara garis besar, komunikasi dua arah mungkin bisa dianggap bentuk komunikasi yang ideal karena memungkinkan kedua belah pihak memberikan pandangan atau minimal responnya terhadap pesan yang disampaikan. Dibanding komunikasi satu arah yang mungkin tampak terlihat diktator dan tidak adil untuk semua pihak yang berada dalam proses komunikasi, komunikasi dua arah memang memberikan lebih banyak opsi untuk munculnya perbincangan dan pembahasan lebih lanjut mengenai pesan atau topik yang dikomunikasikan.

Arah dalam komunikasi ini dapat terjadi dalam tiga jenis gaya, yaitu komunikasi vertikal, horizontal, dan diagonal:

1.      Komunikasi dua arah vertikal, terjadi saat satu pihak memiliki kedudukan lebih tinggi dibanding pihak lainnya dan terdapat aliran komunikasi dari atas ke bawah atau sebaliknya. Contoh komunikasi ini yang paling sering ditemukan adalah komunikasi antara bos dengan bawahan, guru dengan murid, atau orang tua dengan anak.
2.      Komunikasi dua arah horizontal, terjadi saat pihak-pihak yang melakukan komunikasi memiliki kedudukan atau tingkat yang sama dan setingkat. Contoh yang sering ditemui adalah komunikasi yang terjalin antara sesama teman sebaya, rekan kerja, atau orang lain yang sudah dekat satu sama lain.
3.      Komunikasi dua arah diagonal, terjadi saat pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi memiliki kedudukan, tingkat, dan wewenang yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi yang terjalin antara sesama kepala divisi namun membawahi bagian yang berbeda dalam kantor.




B.     Model Komunikasi Psikologis
Model komunikasi psikologis menerangkan bahwa dalam proses komunikasi, yang terlibat bukan hanya faktor fisik semata, tapi aspek psikologis setiap individu turut memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Keadaan psikologis seorang individu akan mempengaruhi semua aspek kehidupannya. Salah satunya aspek pendidikan, yaitu kegiatan belajar. Sebagai contoh guru hendaknya tidak memaksakan diri untuk menyampaikan semua materi ketika ia melihat kondisi psikologis peserta didiknya tidak mendukung. Hendaknya guru tersebut berkomunikasi dengan peserta didiknya sehingga dia dapat menganalisis masalah apa yang sedang terjadi dan bagaimanakah penanganannya. Jadi, guru harus mampu berkomunikasi secara psikologis dengan peserta didiknya. Agar tujuan pembelajaran yaitu behavior change tersebut dapat tercapai.
C.    Model Komunikasi Pragmatis
Model pragmatis menurut Fisher merupakan tindakan atau perilaku yang berurutan dalam konteks waktu dalam sistem social. Tindakan atau pengamatan tersebut dapat berupa ucapan, tindakan, atau perilaku. Model pragmatis ini berkaitan dengan kompleksitas waktu. Model komunikasi ini akan efektif dalam memecahkan kendala belajar bila guru dapat mendesain, memanfaatkan, dan mengelolanya dengan baik. Guru dapat memanfaatkan kondisi atau keadaan kelas dengan efektif dan efisien apabila guru dapat memanfaatkan model komunikasi ini dalam proses pembelajaran. Apabila model komunikasi pragmatis ini diterpakan dalam proses pembelajaran melalui metode diskusi, maka ini akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan tentunya mempermudah peserta didik dalam menyerap materi pembelajaran. Penerapan model komunikasi pragmatis dalam metode diskusi ini memiliki korelasi dengan ketrampilan guru dalam menggunakan model komunikasi mekanistik dan psikologis.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Model-model komunikasi yang dapat diterapkan dalam pengembangan proses pembelajaran yaitu:
1)      Model komunikasi mekanistik, yang terdiri dari one way communication (komunikasi satu arah) dan two way communication (komunikasi dua arah).
2)      Model komunikasi psikologis, yang menerangkan bahwa dalam proses komunikasi, yang terlibat bukan hanya faktor fisik semata, tapi aspek psikologis setiap individu turut memegang peranan penting dalam proses komunikasi.
3)      Model komunikasi pragmatis, adalah tindakan atau perilaku yang berurutan dalam konteks waktu dalam sistem sosial. Tindakan atau pengamatan tersebut dapat berupa ucapan, tindakan, atau perilaku.
B.     Kritik dan Saran
Demikian makalah yang dapat kami paparkan tentang “Model Komunikasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran”. Semoga bermanfaaat. Dan tentunya makalah ini tidak terlepas dari kesalahan, kekurangan, dan kekeliruan. Oleh karena itu kami memohon kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, D. (Ed). 2004. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Sordakarya
http://www.slideshare.net/noviemita2/makalah-dasardasar-berkomunikasi (diakses pada tanggal 21 April 2015)
http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/12/metode-sarana-komunikasi-dalam.html (diakses pada tanggal 20 April 2015)
http://gatot-uniwa.blogspot.com/2012/02/model-komunikasi-dalam pendidikan.html ( diakses pada tanggal 20 April 2015)
http://celineshan.blogspot.com/2014/10/perspektif-dan-teori-komunikasi-politik.html (diakses pada tanggal 21 April 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar